expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Prinsipku untukmu

Jalani apa yang seharusnya dijalani dan relakan apa yang tak seharusnya dimiliki :)

Selasa, 22 Oktober 2013

Satu Tahun Yang Lalu

Indah dulu ...setahun yang lalu
Saat kau nyatakan cintamu padaku
Saat kau jadikan aku ratu dihatimu
Semua terasa cepat berlalu
Guliran waktu tak mampu kuhitung satu per satu
Hingga sekarang kau pergi menjauh
Namun hatimu takan tinggalkanku
Karena kamu akan ada dihatiku
Selamanya selalu sampai akhir nafasku
Karena kamu mantan terindahku

Sabtu, 19 Oktober 2013

Lumpuhkan Perasaanku

Resahku bergelayut dalam benakku
Bimbangku beradu dalam pikiranku
Terkesan menyiksa walau kau tlah menjauh
Aku ingin kau pergi dari hidupku
Aku ingin kau berhenti mempermainkanku
Tapi setelah kau pergi aku sendiri
Setelah kau pergi aku merasa sepi
Rinduku berkecamuk selimuti hati
Rindu pada kehangatan yang kini berlari
Menjauh pergi tinggalkan luka yang perih
Kata cinta sudah bisa kuhapus
Namun dalam jiwa ini belum pupus
Rasa cinta ini terus berhembus
Melawan arah hati yang terendus
Dalam kekerigan raga yang tandus
Patahkan sayap cintaku untukmu
Goyahkan keyakinanku untuk bersamamu
Sapulah kisah antara kau dan aku
Runtuhkan cinta tulusku padamu
Kumohon lumpuhkanlah perasaanku

Selasa, 15 Oktober 2013

Kembali Pada NYA

Betapa buruknya aku baru menyadari
Akan kesalahan yang kulukis dalam hidup ini
Hari ini kan kumulai dari awal lagi
Aku yakin DIA masih mau mengampuni
Ganasnya hidup membuatku lupa diri
Indahnya hidup membuatku tinggi hati
Aku bersujud dalam rahmat  ilahi

Barulah kumengerti saat aku terjatuh
Endapan sesal membenak jauh
Risalah hati terkuak semua
Sakit ini yang mengubah segalanya
Aku putuskan memperbaiki diri
Manusia pun harus mengerti
Akan ke-esa-an yang sejati

Titisan haru menyeluk pilu
Untaikan maaf dari hatiku
Hanya DIA yang menyertaiku
Adakah kisah ini menyatu
Nikmatnya hidup jadi saksi bisu

Minggu, 13 Oktober 2013

Kumau kau pergi mantan terindahku

Tinggalkan saja bila tak cinta
Esanya hatiku tak untur terluka
Dari pada kau disini terus berdosa
Dari pada kau tingga dan teris bersalah
Yasudah … pergilah saja

Walaupun hati tak pernah bisa
Artikan gundah di dalam jiwa
 Hanyalah sepi yang aku rasa
Yang aku yaja di dalam asa
Untuk seorang yang aku cinta

Pangeran hati yang dulu kucinta
Ulurkan tanganmu gapilah kisah lainnya
Tanpa aku disetiap langkah
Rapatkan hatimu hapuslah duka
Aku rela saat kau mendua

Punahkan harapku pada bayang semu
Rapuhkan cintaku tuk bersamamu
Aku tak mau berharap jauh
Tapi aku pun tak mau terus menunggu
Alangkah baiknya kau pergi menjauh
Melangkah pasti tinggalkan aku
Aku kan tegar menerima kepergianmu

Rabu, 09 Oktober 2013

Arti sebuah kesakitan

Seorang ini telah menggores luka
Untuk kesekian kalinya ku tahan amarah
Cinta tlah butakan mata batinnya
Ingatannya seakan dikendalikan ke-ego-annya

Namun aku iba akan kemalangan nasibnya
Usai sudah hubungannya dengan kekasihnya
Ratapi nasibnya yang tak mau kalah

Ketika dia menusukan belati dalam perkataannya
Hanya kubalas dengan secuil senyuman mengalah
Adakah dia menyesali perbuatannya
Bila mungkin jiwanya tersentuh kemudian
Ibarat laju beralih haluan
Biarlah ceritan ini kusimpan
Antara aku dia dan tuhan

Hingga dia tersadar arti sebuah kesakitan

Selasa, 08 Oktober 2013

Tanpa Penyesalan

Sulit saat harus mencoba membencimu
Seakan aku harus menghapus kisah darimu
Namun inilah yang harus aku lakukan
Agar tak terlanjur kata luka itu datang
Hantaman duka merusuk dalam nada
Hujatan fitnah merangka dalam jiwa
Saat sendi kehidupan cinta mulai rentan
Tiada penopang yang sanggup menyangga
Tanpamu yang mampu menguatkan
Aku sorang diri dalam keheningan
Mengenangmu dalam hayal dan bayangan
Buatlah kenangan ini menjadi cerita
Cerita kita yang harus diabadikan

Namun bukan sebagai sebuah penyesalan

Minggu, 06 Oktober 2013

Biasan Namamu

Dapatkah kau rasakan sedikit rasaku
Apakah kurang sinyal dan pertanda dariku
Nelangsa saat harus menunggu dan menunggu
Inikah arti sepuah penantian di putih abu-abu
Egoku seakan melambung ke langit biru
Lama menunggu kata dari mulut yang membisu

Duhai lelaki pujaan hatiku
Andai bisa kau peka akan hadirku
Rasa ini semakin membelenggu
Setiap hari semakin mengganggu
Omongan meraka yang mengusikku
Namun ku tetap sabar menepis kegundahanku
Orang-Orang bilang kau mempermainkanku

Galau yang kini kurasa merapuh
Untuk kesungguhan ketulusan hatiku
Nikmati penantian dalam guliran waktu
Alirkan tenang dalam risauku
Walau ketenangan itu menggoyahkanku
Aku akan tetap menantimu
Namamu telah terbias dalam jiwaku

Pengharapan dalam kehidupan

Cahaya kehidupan yang terombang ambing dalam tiupan angin malam
Sepercik harapan kupanjatkan pada Tuhan sang penguasa kehidupan
Akan keinginanku untuk gapai kebahagiaan yang terus berkelanjutan
Terus melangkah arungi redup terang cahaya iman dan ketakwaan
Pada-MU cinta pada-MU kasih pada-MU Tuhan
Kurelakan jalan hidupku atas duka dan kebahagiaan
Kuikhlaskan kebahagiaanku demi sebuah ketenangan
Kujaga ketenanganku demi keseimbangan hidup dalam pengharapan
Pengharapan untuk selalu bahagia menjalani kehidupan

Tangis  dukaku tawa bahagiaku kan  melebur  dalam urat nadi pengharapan

Cinta dan amarah

Air mata jatuh basahi pelupuk dimataku
Saat tak bisa kuraih segala angan dalam cintaku
Kesabaran telah menguatkan aku
Kesabaran pula membuatku tak pernah rapuh
Namun kesabaran itu sepertinya telah hilang
Hingga aku tak lagi tegar
Hingga aku menjadi kasar
Semua yang kumau harus kudapatkan
Semua yang meghalangiku harus kuhancurkan
Semua yag menyakitiku harus kulumpuhkan
Oh Tuhan bila saja kau beriku kebahagiaan
Pasti takan kulakukan larangan kehidupan
Namun nyatanya kau biarkan kutenggelam dalam penyesalan
Hingga aku merasa tak lagi sanggup gapai impian
Maafkan aku Tuhan bila aku salah
Maafkan aku Tuhan bila aku tak kuasa
Menahan amarahku demi sebuah ketulusan cinta


Saat Bulan Berakhir

06 Oktober 2013
20:13
Mana bulan itu ., mana ia yang selalu menerangi malamku
Dia telah pergi ., tak lagi menepiskan sepiku
Seminggu telah berlalu sejak perpisahan pahit itu
Masih tertanam dendam yang belum terbalaskan
Bagaimana rasa ini tercabik duri-duri tajam
Meluluh lantahkan sisa hati dan kesabaran
Pergi .. !!! Pergi saja dari pada hanya menyakiti
Biar kuhidup sendiri tanpa cintamu lagi
Sudah .. !!! Tak cukupkah duka ini kau buat
Aku tak kuat dan kau terus merasa hebat
Bulanku ., pujaanku sepertinya ini kan jadi akhir
Akhir kisah pahit yang terpahat dan terukir
Dalam relung hati yang penuh syair
Syair pedih saat semua harus berakhir


Sabtu, 05 Oktober 2013

Melukiskan sinar rembulan

27 Agustus 2013
20:09

Sinarnya kini mulai hilang termakan waktu
Namun suatu saat nanti sinar itu akan kembali datang
Datang untuk memenuhi janjinya padaku
Janji untuk memberikan sinar terang benderang

Kuraih apa yang menjadi keinginananku
Walau sekeras karang cobaan menerjang
Kutetap bulatkan tekad tuk maju
Maju meraih impian dan angan

Cinta tak lagi butakan hatiku
Kata cinta mulai kusam dan usang
Tanpa ada lagi asmara itu
Jadikan ku manusia yang gemilang

Bulan sabit itu


11 September 2013
20:11
Aku mencintai lelaki yang pernah melukaiku
Aku menyayangi lelaki yang membuatku menangis pilu
Bulan sabit ., Apakah keputusanku ini  terlalu naif
Apa aku salah menjalani hubungan ini
Yah aku bodoh ., kenapa aku menjilat ludahku sendiri
Kenapa aku mengingkari janji
Janji untuk hidup sendiri tanpa kekasih
Bulan sabit., haruskan aku percaya padanya yang membohongiku berulang kali
Tunjukan kebenaranmu dalam cahayamu bulan

Prosesmu kembali ke purnama terang